Banyak orang ingin ‘Merdeka Finansial’, tapi membayangkan harus punya miliaran rupiah atau mobil sport. Itu keliru. Kesalahpahaman umum tentang financial freedom, bukan terletak seberapa banyak harta benda yang dimiliki dan tampil secara kasat mata. Sehingga banyak yang terjebak flexing atau skema cepat kaya, padahal intinya bukan itu.
Merdeka Finansial Sejati adalah kondisi di mana Anda tidak lagi harus bekerja untuk uang, karena aset (passive income) Anda sudah bisa menutupi biaya hidup Anda. Anda bekerja karena sebuah pilihan yang secara sadar diambil.
Artikel ini akan membagikan 5 pilar fundamental yang harus Anda bangun, satu per satu, untuk mencapai kebebasan itu. Ini maraton atau sebuah perjalanan panjang, bukan sprint.
Pilar 1: Jaring Pengaman (Punya Dana Darurat yang Kokoh)
Sebuah analogi yang dapat kita contoh bahwa membangun sebuah gedung harus dimulai dari fondasi yang kokoh. Dana darurat adalah salah satu fondasi keuangan yang perlu ada.
Lalu apa fungsinya? Salah satu fungsi yang nyata adalah untuk melindungi diri dari potensi musibah. Musibah tidak harus berupa musibah dalam arti sebenarnya, bisa jadi PHK, jatuh sakit, musibah dari keluarga atapun hal lainnya. Sehingga Anda tidak perlu berhutang atau bahkan menjual aset investasi yang dimiliki.
Tidak ada angka baku dalam dana darurat ini, namun beberapa orang menyarankan untuk mencadangkan setidaknya 3-6 bulan jika masih lajang. Namun jika sudah berkeluarga alangkah baiknya dicadangkan 6-12 bulan pengeluaran bulanan.
Contohnya jika masih single pengeluaran bulanan Rp. 2.000.000,- maka Anda perlu mencadangkan kurang lebih Rp. 6.000.000,- s.d. Rp. 12.000.000,-. Jika sudah berkeluarga misalnya pengeluaran setiap bulan Rp. 4.000.000,- maka Anda perlu mencadangkan sekitar Rp. 24.000.000,- s.d. Rp. 48.000.000,-
Kemudian bagaimana cara menyisihkan dan menyimpan dana tersebut. Cobalah 1x periode pengeluaran diinvestasikan ke dalam bentuk Reksadana Pasar Uang atau Tabungan biasa yang aman dan mudah cair.
Pilar 2: Bebas Belenggu (Lunas dari Utang Konsumtif)
Selamat bagi Anda yang saat ini tidak mempunyai utang konsumtif? Karena paling tidak Anda tidak dikejar target untuk membayar sesuatu yang sifatnya habis sekali pakai. Bedakanlah utang produktif Utang Produktif (KPR, Modal usaha) dengan Utang Konsumtif (Kartu kredit, Paylater, Pinjol).
Pada dasarnya secara langsung maupun tidak langsung utang konsumtif adalah penghambat terbesar bagi Anda untuk berkembang. Bunganya cenderung terus menggerus kekayaan yang dimiliki.
Ada beberapa metode yang dapat dipilih untuk menyelesaikan masalah utang ini yaitu metode snowball dan metode avalanche.
Metode Snowball
Fokus pada pembayaran utang dengan saldo terkecil terlebih dahulu. Bayar cicilan minimum untuk utang lainnya. Setelah utang terkecil lunas, ambil total pembayaran yang Anda alokasikan untuk utang tersebut dan tambahkan ke pembayaran utang terkecil berikutnya. Ini menciptakan efek “bola salju” yang membesar.
Memberikan “kemenangan kecil” secara cepat yang dapat meningkatkan motivasi dan semangat untuk terus melunasi utang lainnya, serta dapat mengurangi stres karena melihat utang berkurang satu per satu. Secara finansial mungkin kurang efisien karena tidak memprioritaskan utang dengan bunga tertinggi.
Metode Avalanche
Fokus pada pembayaran utang dengan tingkat bunga tertinggi terlebih dahulu, sambil membayar cicilan minimum pada utang lainnya. Setelah utang dengan bunga tertinggi lunas, alihkan pembayaran utang tersebut ke utang lain yang memiliki bunga tertinggi berikutnya, dan seterusnya.
Manfaat dari metode ini ialah menghemat uang dalam jangka panjang karena Anda meminimalkan total bunga yang dibayarkan untuk semua utang Anda. Karena utang dengan bunga tinggi seringkali juga merupakan utang dengan saldo besar, mungkin butuh waktu lebih lama untuk melunasi utang pertama. Ini bisa membuat Anda kurang termotivasi jika tidak melihat hasil yang cepat.
Pilar 3: Mesin Uang Aktif (Maksimalkan Penghasilan Anda)
Hampir mustahil merdeka finansial jika cash flow negatif atau pas-pasan. Anda perlu memperbesar gap (selisih) antara pendapatan dan pengeluaran. Lalu bagaimana caranya? Minta kenaikan gaji (jika Anda valuable), cari side hustle, atau tingkatkan skill agar bayaran Anda naik.
Baca juga : Rahasia Mengatur Gaji UMR
Pilar 4: Membangun Pabrik Uang (Berinvestasi untuk Passive Income)
Apa itu pabrik uang? Istilah pabrik disini bukanlah tempat dimana uang dicetak melainkan sebagai sumber pendapata. Inilah inti dari Merdeka Finansial, saat Anda punya gap (Pilar 3) dan aman (Pilar 1 & 2), maka segera investasikan gap itu.
Ada beberapa contoh Passive Income dari sebuah investasi antara lain :
- Bunga/Kupon dari SBN atau Deposito.
- Dividen dari Saham.
- Uang sewa dari Properti (Kos-kosan).
- Royalti dari karya.
Teruslah membangun pabrik ini sampai hasil produksinya (passive income) melebihi total biaya hidup Anda. Jika sudah mencapai dan melebihi total biaya hidup, berarti secara tidak langsung Anda bisa dibilang sudah merdeka secara finansial.
Pilar 5: Perisai Pelindung (Proteksi dan Asuransi)
Apa gunanya punya aset miliaran jika satu kali sakit, habis semua? Seluruh tabungan dan aset berharga akan habis satu persatu untuk berobat ataupun keperluan lainnya. Pada dasarnya asuransi (kesehatan, jiwa) adalah cara mentransfer risiko ke pihak lain. Jika terjadi sesuatu kepada Anda, misalnya sakit maka pihak lain yang akan membiayai keperluan untuk berobat dan lainnya.
Penting untuk mempelajari jenis-jenis asuransi yang sekarang banyak ditawarkan. Beli asuransi sesuai kebutuhan, bukan keinginan agen. BPJS adalah proteksi dasar yang wajib.
Meskipun begitu, ada beberapa pihak yang tidak memilih untuk membeli paket asuransi karena beberapa alasan. Namun asuransi ini kembali kepada keyakinan dan pilihan masing-masing.
Sebagai makhluk yang taat beragama, Anda juga harus memiliki asuransi akhirat. Silakan konsultasikan kepada pemuka agama atau badan terkait.
Kesimpulan: Merdeka Finansial adalah Perjalanan, Nikmati Prosesnya
5 pilar dalam menuju kebebasan finansial (financial freedom) ialah dana darurat, bebas utang konsumtif, penghasilan kuat, investasi passive income, dan proteksi. Ingat, bahwa merdeka secara finansial bukan hanya terlihat dari luar namun juga dari dalam. Menjadi Merdeka Finansial butuh waktu (10, 20, atau 30 tahun) dan itu normal dan wajar, maka dari itu bersabarlah.
Coba cek kondisi Anda hari ini. Dari 5 pilar di atas, pilar mana yang paling rapuh? Fokuskan energi Anda untuk memperbaikinya bulan ini.




