Strategi pemasaran merupakan langkah yang tidak dapat dilewatkan dalam proses berbisnis. Tidak dapat dipungkiri, keberhasilan suatu bisnis dapat dilihat dari peningkatan omset yang didapat. Namun, tak berbeda dengan bisnis lainnya, bisnis hidroponik lettuce juga tidak terlepas dari adanya persaingan. Oleh karena itu strategi pengembangan pasar hidroponik lettuce pasca panen harus direncanakan jauh-jauh hari.
Seiring dengan perkembangan pasar, pelaku bisnis harus cermat melihat peluang dan membaca kebutuhan pasar. Meski saat ini peluang masih sangat lebar akibat minimnya pebisnis hidroponik, namun untuk memaksimalkan potensi pasar, strategi yang matang perlu dipersiapkan.
8 strategi pengembangan pasar hidroponik lettuce pasca panen

Sosialisasi Kelebihan Produk Lettuce Hidroponik
Dari segi harga, produk lettuce hidroponik memang jauh lebih tinggi ketimbang produk lettuce yang dihasilkan dari metode cocok tanam konvensional. Namun, dari segi kualitas, harga yang tinggi sangat sesuai. Untuk memperluas pasar, pelaku bisnis harus mampu menyampaikan fakta ini. Ada berbagai cara yang dapat ditempuh, di antaranya adalah dengan membuat selebaran yang berisi tentang keunggulan produk serta mencantumkan kontak yang dapat dihubungi untuk pemesanan dan pusat informasi mengenai keunggulan produk hidroponik.
Patenkan Label Produk
Label adalah salah satu strategi penting sebagai tanda pengenal di lingkungan masyarakat. Label akan memudahkan masyarakat mengingat usaha yang sedang dibangun. Sebisa mungkin untuk membuat label yang unik dan mudah diingat. Setelah menemukan nama label yang tepat, mematenkan label menjadi langkah berikutnya untuk menambahkan keyakinan calon konsumen.
Memanfaatkan Media Sosial
Peningkatan pengguna media sosial juga harus dipandang sebagai peluang. Tak hanya Instagram, Facebook, dan Website, saat ini sudah banyak tersedia marketplace online yang bisa diakses oleh siapa saja. Media sosial adalah platform yang tepat untuk menjangkau banyak orang dan menyebarkan informasi mengenai produk hidroponik lettuce yang diproduksi.
Untuk setiap postingan di Instagram sebisa mungkin untuk mengupload gambar original disertai dengan caption yang menarik dan menggugah. Sedangkan untuk optimalisasi Website dapat diisi dengan artikel-artikel pengetahuan mengenai produk hidroponik. Dari media sosial dan website, para pembaca informasi dapat diarahkan ke platform penjualan.
Penyebaran Informasi dari Mulut ke Mulut
Promosi tidak hanya dilakukan dengan satu dua cara. Penyebaran informasi dari mulut ke mulut juga dapat membantu pengembangan pasar lettuce hidroponik pasca panen dari usaha yang sedang ditekuni.
Menjalin Kerjasama
Kooperasi tani dapat menjadi sasaran kerjasama untuk membuka ruang penjualan produk hidroponik lettuce melalui kooperasi. Produsen dapat menjual produk dalam jumlah banyak dengan harga lebih murah, barulah kooperasi bisa menjual produk lettuce hidroponik dengan harga lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan. Namun, untuk melakukan kerjasama ini sebaiknya produsen masuk dan menjadi anggota kooperasi.
Bidik Pasar Tradisional dan Pasar Tumpah
Selain menjalin kerjasama dengan kooperasi, kafe dan restoran juga dapat menjadi sasaran kerjasama yakni dengan mengajukan produk untuk dipasok sesuai kesepakatan. Jika sudah terjalin kerjasama, maka produksi menjadi jelas dan terarah. Produk lettuce hidroponik adalah salah satu produk yang paling banyak diminati oleh kafe maupun restoran terutama yang menyediakan menu sehat seperti salad.
Tak cukup mendistribusikan hasil panen ke kooperasi, kafe dan restoran, produsen dapat membidik peluang di pasar tradisional. Meski persaingan menjadi lebih ketat karena perbedaan harga yang cukup signifikan, namun kualitas tidak dapat diingkari. Oleh karena itu, menjadi pemasok lettuce hidroponik di pasar tradisional perlu dicoba.
Selain pasar tradisional, distribusi produk hidroponik juga dapat dilakukan di pasar tumpah. Selain menjual produk, operasi di pasar tumpah perlu disertai dengan promosi. Sebarkan selebaran berisi keunggulan produk, serta kontak pemesanan dan jenis pemesanan yang diterima. Jika memungkinkan, aktivitas-aktivitas tersebut juga dapat dipublikasikan ke media sosial untuk memeroleh kepercayaan masyarakat luas.
Adapun strategi yang paling sering digunakan ialah melakukan penjualan secara langsung dari kebun. Namun, tentunya hal ini juga harus didukung dengan penyebaran informasi yang baik. Sehingga calon pembeli dengan mudah mengakses lokasi penjualan.
Permudah Transaksi
Transaksi merupakan puncak dari penerapan strategi pemasaran. Karena sejatinya strategi diterapkan untuk mendatangkan calon pembeli sebanyak-banyaknya hingga melakukan transaksi. Pada tahap ini, produsen juga harus pandai meyakinkan konsumen bahwa harga dan kualitas produk hidroponik yang diproduksi sesuai. Namun, dalam setiap proses transaksi biasanya terjadi tawar-menawar. Untuk mengatasi hal ini, berikanlah kemudahan pada konsumen untuk mendapatkan produk sesuai dengan penawaran harga asal masih dalam batas yang wajar.
Kembangkan Inovasi
Bisnis dan inovasi adalah dua hal yang saling menunjang. Pengembangan baik dari segi produk, pelayanan, maupun dari segi promosi perlu dilakukan untuk membuat bisnis tetap hidup. Salah satu hal yang paling sering ditunggu oleh para konsumen adalah bonus atau diskon. Oleh karena itu, dengan kalkulasi yang tepat tidak ada salahnya memberikan diskon atau bonus dalam waktu-waktu tertentu. Pembaruan kemasan, pelayanan dan cara promosi adalah beberapa poin inovasi yang perlu dikembangkan dengan melihat peluang dan persaingan bisnis yang sedang berlangsung. Setidaknya itulah 7 strategi penting dalam usaha pengembangan pasar hidroponik lettuce pasca panen yang dapat diterapkan oleh para produsen.