Peluang Usaha Bisnis Tanaman Hidroponik di Indonesia
Source : Pexels - Jatuphon Buraphon

Peluang Usaha Bisnis Tanaman Hidroponik di Indonesia

Posted on

Pengembangan bisnis tanaman hidroponik di Indonesia masih sangat tinggi. Hidroponik sendiri dapat diartikan sebagai teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Seperti namanya, teknik ini mengutamakan air sebagai media tanam. Namun, air yang digunakan bukanlah air biasa, melainkan air yang telah dicampur dengan larutan nutrisi sebagai pengganti nutrisi yang ada pada tanah.

Cara ini merupakan hasil pengembangan untuk mencegah adanya perkembangan bakteri atau virus di dalam tanah yang dapat menghambat atau bahkan membunuh tanaman. Dengan cara ini pula diharapkan proses cocok tanam berjalan lebih efektif baik dari segi ruang maupun hasil panen.

Bisnis Tanaman Hidroponik Indonesia
Source : Pexels – Jatuphon Buraphon

Keunggulan lain dari cara bercocok tanam secara hidroponik adalah tidak adanya penggunaan pestisida. Hal inilah yang kian banyak dicari terutama oleh para vegetarian dan penggemar produk bahan pangan yang sehat. Lalu, bagaimanakah peluang usaha bisnis tanaman hidroponik di Indonesia? Simak, ulasan singkat berikut.

Bisnis Tanaman Hidroponik Indonesia

Hidroponik Metode Pertanian Istimewa

Keistimewaan pertama yang dimiliki dari teknik bercocok tanam yang satu ini ialah penggunaan lahannya. Penanaman tanaman hidroponik dapat menggunakan teknik bersusun ke atas untuk menghemat tempat. Sehingga ruang-ruang sempit pun dapat dimanfaatkan untuk melakukan penanaman dengan teknik ini.

Meski di wilayah Indonesia masih terdapat beberapa lahan yang luas, namun kian hari desa semakin padat dengan pembangunan, kota pun semakin penuh dengan perumahan. Maka, untuk tetap dapat memroduksi tanaman organik yang berkualitas dan menjadikan langkah ini sebagai media bisnis, tentu sangat sesuai.

Kebutuhan Sayuran Hidroponik

Sejak tahun 2014 peningkatan kebutuhan sayuran hidroponik terus naik hingga mencapai angka persentase 10 sampai 20 persen. Sedangkan jumlah produsen sayuran hidroponik belum sebanding dengan angka kebutuhan pasar. Maka dari itu, peluang usaha bisnis tanaman hidroponik di Indonesia perlu dimanfaatkan sebaik mungkin.

Beberapa bidang bisnis lain yang memerlukan suplai bahan makanan seperti hotel dan restoran adalah contoh pangsa pasar yang dapat dijadikan sasaran kerjasama. Sayuran hidroponik dengan segenap keunggulan dari segi kualitas dapat memiliki harga yang cukup menguntungkan.

Namun, pembiayaan awal untuk memulai bisnis ini tergolong tinggi jika tidak memiliki budget perencanaan bisnis sebelumnya. Meski begitu, anggaran awal yang dikeluarkan cukup sesuai untuk hasil yang menguntungkan jika mampu menjalankan bisnis dengan baik.

Pekerjaan Hidroponik

Pada tahap awal beberapa bahan penting yang perlu dipersiapkan di antaranya ialah pipa paralon, aluminium oil, plastik, rockwool, pembungkus tanaman serta perlengkapan lainnya. Namun, sebelum beranjak ke jenjang yang lebih serius, percobaaan dapat dilakukan dengan merakit bahan-bahan tersebut dalam jumlah kecil.

Setidaknya gambaran proses perakitan hingga penanaman bisa diperoleh dari pengalaman konkret dalam skala kecil setelah mempelajari teknik penanaman hidroponik. Selain bahan-bahan tersebut, jangan lupa untuk menganggarkan biaya bibit tanaman.

Sementara jika sudah masuk ke tahap skala besar atau mulai menjajaki dunia bisnis, maka anggaran perawatan juga masuk kedalam prioritas. Salah satu di antaranya ialah penggunaan rumah kaca untuk melindungi tanaman dari hama atau virus yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

Jika belum teranggarkan, alternatif lain yang dapat dilakukan ialah dengan memasang penutup dengan jaring. Sedangkan perawatan lainnya tentu harus memerhatikan asupan yang akan didapat oleh tanaman dengan menggunakan nutrisi yang tepat.

Konsisten dalam Bisnis Tanaman Hidroponik Indonesia

Proses memulai bisnis tanaman hidroponik memerlukan konsistensi yang utuh, tidak hanya sekedar tertarik dan mencoba-coba. Karena tak jarang, banyak orang yang terlalu cepat menyimpulkan dan kurang tekun untuk mendalami bisnis ini.

Ruang atau lahan yang ada di sekitar adalah peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan cocok tanam dengan teknik hidroponik. Sangat penting untuk mempelajari banyak referensi terkait dengan tata kelola tanaman hidroponik. Sehingga, modal utama sebelum memulai bisnis ini adalah pengetahuan yang cukup.

Ada begitu banyak contoh pengusaha tanaman hidroponik yang sudah menuai kesuksesan berkat ketekunannya. Dari sanalah ilmu dapat diambil dan diterapkan pada bisnis yang akan dimulai. Selanjutnya, perhatikan kebutuhan pasar agar dapat memilih jenis tanaman yang tepat.

Setelah itu, realisasikan bisnis dengan memulainya perlahan. Perlu diingat, bahwa peluang usaha tanaman hidroponik di Indonesia masih sangat luas.

Perhitungan Sederhana Biaya

Contoh sederhananya, untuk menanam kurang lebih 50 tanaman selada hanya memerlukan lahan 2 m2 saja. Jika diperbanyak, untuk penanaman 100 tanaman selada maka hanya memerlukan 40 m2. Sementara untuk pembangunan rumah kaca, biaya per meternya berkisar antara Rp50.000 hingga Rp70.000. Maka modal pembangunan rumah kaca berkisar antara Rp2.000.000 hingga Rp2.800.000. Modal ini dapat dianggarkan hanya dalam 1 tahun dengan masa panen sebanyak lima kali yang artinya penganggaran dalam setiap kali panen berkisar antara Rp400.000 hingga Rp. 560.000.

Beberapa jenis tanaman yang memiliki prospek bagus di antaranya ialah selada. Dalam proses penanamannya, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp20.000 per kilo. Namun, harga jualnya bahkan bisa mencapai Rp35.000. Pangsa pasar yang bisa disasar adalah supermarket, hotel, restoran dan masih banyak lagi.

Keuntungan yang bisa didapat dari satu jenis tanaman berkapasitas 1 kilogram bisa mencapai Rp15.000, jadi jika sudah mampu menghasilkan tanaman hidroponik tentu sangat menguntungkan bukan? Sedangkan untuk biaya perawatan tentu harus dikalkulasi secara maksimal agar menghasilkan produk tanaman yang berkualitas dan bernilai jual.