Bisnis kuliner belakangan cukup digemari oleh para pengusaha muda yang ingin coba membangun bisnisnya. Ada banyak jenis kuliner yang ditawarkan, dari kuliner impor seperti Kebab, Ramen, Takoyaki, Toppoki, dan lain sebagainya. Pernahkah Anda membandingkan rasa asli kuliner tersebut dengan yang dijual oleh pengusaha muda ini? Walaupun rasa kuliner turunan ini tidak semirip resep asli di negara asal, nyatanya mereka tidak pernah kehilangan konsumen.
Alasan Bisnis Kuliner Asia Patut Dicoba
Bisnis Kuliner Asia : Prospek Bagus, Risiko Rendah !
Kuliner Asia seperti Ramen pada awalnya memang dipopulerkan oleh berbagai acara tv dari negara asal, atau dari film dan animasi. Kelezatan yang digambarkan dalam layar kaca membuat masyarakat mencari cara untuk ikut menikmati kuliner tersebut. Dan ini adalah chance! Pengusaha kuliner yang baik tidak akan melewatkan pasar yang telah terbentuk secara alami karena hasrat untuk mencicipi makanan dari dari negara lain.
Baca juga : Tips bisnis kuliner
Teori Ada Gula Ada Semut!
Dalam mengelola pasar makanan Asia ini tidaklah sulit, bahkan cukup mudah. Konsumentelah tersedia! Yang perlu dilakukan adalah membentuk pasarnya. Saat ini orang-orang sedang menginginkan kuliner yang sama seperti mereka lihat di tv, yang perlu dilakukan adalah menyebarkankan gulanya. Namun ingat! Jangan pernah memberikan gula palsu pada semut, karena mereka pasti tidak akan pernah kembali.
Nilai Investasi Rendah
Jika dibandingkan dengan memulai bisnis yang lain, nilai investasi dari bisnis kuliner Asia seperti Ramen atau jajanan Korea lain jauh lebih rendah. Anda bahkan tidak perlu mengkhawatirkan hak merek atau pun ketentuan frenchise lainnya. Rendahnya nilai investasi ini berbanding terbalik dengan keuntungan yang akan didapat. Persoalannya hanyalah bagaimana Anda bisa mendapatkan pasar yang tepat, atau lebih tepatnya pemilihan lokasi berbisnis. Ini mungkin akan menghabiskan sebagian besar dari nvestasi bisnis kuliner Anda. Mungkin masih ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk berbisnis kuliner, namun prospek dari bisnis jenis ini bukanlah isapan jempol. Beberapa restoran atau kedai makanan cepat saji dari Jepang dan Korea dapat Anda jadikan contoh kecil, bagaimana kepopuleran mereka meraup banyak untung.