Seiring dengan tingginya permintaan ikan lele di pasaran mendorong masyarakat untuk mulai usaha budidaya. Pada pembahasan sebelumnya kami telah membahas tentang cara budidaya ikan lele dan juga penyakit ikan lele. Kali ini kita akan membahas lebih mendalam terkait jenis ikan lele untuk budidaya.
Pada dasarnya ikan lele memiliki banyak jenis yang tersebar di perairan liar. Tapi tidak semua jenis bisa dibudidayakan dan layak untuk dikonsumsi. Jenis ikan lele yang cocok untuk budidaya biasanya memiliki sifat unggul dan mampu berkembang dengan baik.
Berikut ini beberapa jenis ikan lele yang bisa menjadi pilihan untuk usaha budidaya.
Jenis Ikan Lele untuk Budidaya
1. Ikan Lele Lokal
Jenis ikan lele ini memiliki nama latin Clarias batrachus atau lele pada umumnya yang ada di masyarakat. Ikan jenis ini memiliki rasio pakan yang cukup tinggi alias rakus.
Rasio pakan dapat dipahami sebagai pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu kilogram ikan lele dibutuhkan pakan lebih dari satu kilogram dalam satu siklus budidaya.
Selain tingginya rasio pakan, lele ini memiliki pertumbuhan yang lambat sehingga satu siklus budidaya memakan waktu lebih lama. Beberapa jenis lele lokal yang ada antara lain lele hitam, lele belang putih dan juga lele merah. Lele belang putih dan lele merah biasanya lebih sering sebagai ikan hias dibanding ikan konsumsi.
2. Ikan Lele Dumbo
Pertama diperkenalkan pada tahun 1985 dan dibawa dari Taiwan. Ikan ini kemudian menjadi primadona karena pertumbuhan yang cepat serta badan yang cukup besar bisa dibandingkan dengan ikan lokal.
Menurut beberapa literatur, dumbo didapatkan dari hasil perkawinan antara ikan lele Taiwan Clarias fuscus dengan ikan lele Afrika Clarisa mosambicus. Referensi lain menyebutkan bahwa dumbo lebih mirip lele yang berasal dari Kenya, Afrika dengna nama Clarius gariepinus.
Dilihat dari warnanya, ikan lele dumbo berwarwa hitam kehijauan. Kulitnya akan berubah warna menjadi bercak hitam atau putih ketika terkejut ataupun stres. Lele dumbo ini memiliki patil yang tidak beracun dan cocok dibudidayakan di kolam tanah. Dibandingkan dengan lele lokal, ikan ini tidak memiliki kecenderungan untuk membuat lubang di tanah.
Pertumbuhan lele dumbo lebih cepat, tahan penyakit serta memiliki tekstur daging yang lebih lembek. Kalau soal rasa daging sebagian berpendapat bahwa daging ikan lele lokal lebih enak.
3. Ikan Lele Sangkuriang
Dilihat dari namanya, ikan lele sangkuriang ini berasal dari daerah Jawa Barat. Ikan lele ini dikembangkan dan resmi dilepas oleh Departemen Kelautan dan Perikanan pada tahun 2004.
Penelitian mendalam telah dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPAT) Sukabumi mulai tahun 2002. Pengembangan budidaya dilakukan untuk mengembalikan sifat-sifat unggul ikan lele.
Dihasilkan dari betina ikan lele dumbo generasi ke-2 (F2) dan ikan lele dumbo jantan F6. Dilihat dari perkawinan ini kemudian diambil sebuah nama Sangkuriang yang mengadopsi cerita rakyat tentang seorang anak yang mengawini ibunya sendiri.
Ikan lele Sangkuriang ini memiliki sifat unggul seperti tingginya kemampuan bertelur setiap kali pemijahan mencapai 40.000 s.d. 60.000. Selain itu ikan ini lebih tahan terhadap penyakit, kualitas daging yang lebih baik serta tidak bisa hidup di kolam dengan sedikit air.
Ikan lele ini tentu memiliki kelemahan yaitu tidak bisa dibenihkan dari induk ikan lele sangkuriang. Apabila dipaksa untuk dibenihkan maka kualitas hasil benih akan turun.
Satu-satunya cara untuk melakukan pembenihan lele sangkuriang adalah dengan cara melakukan persilangan balik.
Pengembangan ikan lele sangkuriang terus dilakukan oleh BBPAT untuk menghasilkan ikan lele sangkuring II. Ikan ini dihasilkan dari persilangan indukan jantan F6 Sangkurian I dengan indukan betina F2 lele Afrika. Pertumbuhan yang lebih besar mencapai 10 persen dibandingkan Sangkuriang I menjadikan ikan ini terus dilakukan ujicoba secara mendalam.
Tapi untuk saat ini ujicoba masih dilakukan pada beberapa lokasi di Pulau Jawa dan belum dilepas bebas.
Kita tunggu saja benih ikan lele Sangkuriang II ini beredar di pasaran.
4. Ikan Lele Phyton
Varietas ini ditemukan oleh para peternak di Kabupaten Pandeglang Banten pada tahun 2004. Didapatkan dari hasil persilangan ikan lele Thailans F2 dengan induk lele lokal. Beberapa referensi menyebutkan bahwa lele jenis ini berasal dari betina lele eks Thailand F2 dan jantan lele dumbo F6.
Kemudian apa saja kelebihan lele jenis ini. Lele phyton memiliki ketahanan cuaca dingin dan tingkat kelangsungan hidup tinggi mencapai 90%. Dari sisi rasio pangan juga mencapai 1 yang artinya satu kilogram pangan bisa menghasilkan 1 kilogram daging dengan siklus pemeliharaan 50 hari.
Dilihat dari fisiknya, ikan lele phyton memiliki bentuk kepala seperti ular phyton. Lele ini lebih lincah dari lele dumbo dengan rasa daging yang lebih gurih dan tidak lembek. Untuk rasa daging lebih mirip dengan lele lokal.
Kiranya penjelasan singkat mengenai jenis ikan lele untuk budidaya di atas menambah informasi dan referensi bagi Anda.