Gambaran Fungsi Manajemen Konstruksi dapat dijabarkan sebagai upaya untuk meraih hasil yang maksimal dari pekerjaan konstruksi. Proyek konstruksi secara umum dapat dimaknai sebagai kegiatan untuk mencapai bentuk bangunan atau infrastruktur tertentu.
Kegiatan dimaksud harus mengacu pada penerapan fungsi manajemen secara umum yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penerapan sumber daya secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan proyek secara keseluruhan.
Tujuan dari manajemen konstruksi secara umum ialah pengelolaan fungsi manajemen dalam mengatur pelaksanaan pekerjaan sedemikian rupa sehingga tercapai hasil yang maksimal sesuai dengan persyaratan dan tujuan pekerjaan.
Pengelolaan Fungsi Manajemen Konstruksi
Pengelolaan fungsi manajemen konstruksi sangat berpengaruh pada keberhasilan pekerjaan konstruksi sehingga sesuai dengan tepat mutu, tepat waktu dan tepat guna. Untuk itu diperlukan kegiatan perencanaan yang dapat mengakomodir tujuan pekerjaan konstruksi. Menurut Allen (Manulang, 2005:40), kegiatan perencanaan meliputi :
- Meramalkan (forecasting);
- Menetapkan maksud dan tujuan (establishing objective);
- Mengacarakan (programming);
- Menyusun tata waktu (scheduling);
- Menyusun anggaran (budgeting);
- Mengembangkan prosedur (developing procedure);
- Menetapkan dan menafsirkan kebijakan (establisihing and interpreting policy).
Baca juga : Manajemen dan SOP
Perencanaan dalam Gambaran Fungsi Manajemen Konstruksi
Kegiatan perencanaan ini sangat penting karena akan memaksimalkan sumber daya yang ada. Berikut beberapa alasan pentingnya kegiatan ini :
- Tujuan menjadi jelas dan terarah;
- Setiap bagian dalam organisasi bekerja sesuai arah dan tujuan yang sama;
- Membantu dalam mengidentifikasi berbagai hambatan dan peluang yang ada;
- Membantu pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien;
- Kegiatan perencanaan dapat berfungsi sebagai upaya pengawasan;
- Membantu mengurangi resiko dan ketidakpastian.