Langkah mudah beternak burung puyuh menjadi pembahasan kali ini. Burung puyuh menjadi salah satu unggas yang mudah untuk diternakkan. Memiliki tubuh yang kecil, berkaki pendek dan bulu yang berwarna kecoklatan. Biasanya burung puyuh suka bersarang di semak belukar dan susah untuk dicari. Oleh karena itu burung puyuh ini bisa menjadi pilihan usaha peternakan unggas.
Burung puyuh sering dimanfaatkan telur dan dagingnya untuk keperluan konsumsi masyarakat. Sebagai salah satu jenis unggas, burung puyuh mampu menghasilkan telur yang memiliki kualitas gizi yang tidak kalah dengan telur ayam.
Beberapa Keunggulan Budidaya Burung Puyuh
- Modal yang diperlukan relatif kecil
- Jangka waktu budidaya hingga panen tergolong cepat
- Dapat dipelihara di lingkungan rumah
- Cukup kuat terhadap penyakit
Cara Mudah Beternak Burung Puyuh untuk Pemula
1. Persiapan Kandang dan Lokasinya
Hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah kandang dan lokasinya. Kandang dapat dibuat menggunakan kayu maupun kerangka baja ringan.
Kelembaban yang diperlukan kandang puyuh sekitar 30% hingga 80% dengan suhu normal 20 hingga 25 derajat celcius. Selain itu penerangan juga diperlukan dalam kandang burung puyuh sebesar 25-45 watt pada waktu siang dan 40-60 watt pada waktu malam.
Cara mudah untuk pengelompakan kandang adalah dengan dipisah-pisah tergantung fase pertumbuhan burung puyuh. Adapun jumlah kandang dapat dipisahkan menjadi beberapa kategori berikut ini
- Kandang untuk proses pembibitan
- Lalu Kandang untuk indukan
- Kandang untuk anakan
- Kandang untuk pertumbuhan anak puyuh (grower)
Jumlah kandang yang diperlukan juga bergantug dari berapa jumlah burung puyuh yang akan dibudidayakan.
Selain kandang lokasi kandang juga perlu diperhatikan, lokasi yang salah akan menyebabkan burung puyuh tidak mampu tumbuh maksimal.
Beberapa poin yang perlu diperhatikan antara lain
- Lokasi kandang jauh dari pusat keramaian seperti jalan raya, pabrik dan sebagainya
- Dekat dengan sumber air bersih
- Akses mudah dijangkau alat transportasi
- Sirkulasi udara yang baik
2. Persiapan Pembibitan Burung Puyuh
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan bibit burung puyuh yang unggul. Indukan yang bagus akan menghasilkan telur dan anakan yang bagus pula.
Bibit burung puyuh dipilih dalam masa produktif yang umurnya tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
Bibit yang bagus memiliki ciri :
- Gerak aktif dan lincah
- Bentuk tubuh sempurna dan lengkap tidak ada cacat
- Warna bulu cerah dan tidak kusam
Selain itu pemilihan bibit juga tergantung dari tujuan budidaya yaitu
- Budidaya burung puyuh petelur yang akan dimanfaatkan telurnya. Indukan burung puyuh betina harus sehat dan bebas dari penyakit bawaan.
- Budidaya burung puyuh pedaging yang akan dimanfaatkan dagingnya saja. Indukan yang dipilih berasal dari jantan dan betina yang sudah tidak produktif lagi menghasilkan telur.
- Budidaya burung puyuh untuk penetasan dimanfaatkan untuk anakan burung puyuh. Indukan dipilih dari betina yang aktif bergerak serta jantan yang memiliki kematangan usia serta siap membuahi burung puyuh betina.
Peternak juga harus bisa membedakan antara indukan jantan dan betina. Berikut ini cara membedakan keduanya :
- Indukan jantan memiliki benjolan seperti kelereng di bagian pantat sedangkan indukan betina tidak punya.
- Kemudian Indukan betina memiliki warna bulu dada sawo matang serta garis atau bercak hitam sedangkan indukan jantan tidak.
- Indukan jantan bisa berkokok sedangkan betina tidak.
- Postur tubuh betina lebih besar dari jantan
Dengan mengetahui perbedaan keduanya akan semakin mudah dalam beternak burung puyuh.
3. Perawatan Burung Puyuh
Tahapan selanjutnya adalah pemeliharaan dan perawatan burung puyuh. Adapun pemeliharaan dan perawatan terbagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
- Kebersihan kandang
Seperti halnya kita manusia, kandang sebagai tempat tinggal burung puyuh juga wajib dibersihkan secara rutin. Hal ini dilakukan untuk menjaga burung puyuh tetap bersih, sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit. - Pemeriksaan penyakit
Perkembangan burung puyuh perlu diperhatikan, selalu periksa secara berkala untuk terhindar dari penyakit yang menggangu. - Memberikan pakan yang baik
Pakan merupakan hal yang juga perlu diperhatikan dan secara garis besar pakan terdiri dari dua bentuk yaitu tepung dan pelet. Pada usia dibawah 3 minggu biasanya burung puyuh diberikan pakan bentuk tepung. Sedangkan pakan berbentuk pelet bisa diberikan pada burung puyuh usia 3 minggu ke atas.
Pakan dapat diberikan sebanyak 2 kali sehari (puyuh anakan), sedangkan puyuh dewasa diberikan sebanyak 1 kali sehari.
Pakan dapat dibeli di toko peternakan setempat ataupun dapat diracik sendiri dengan perbandingan 3:1:1 (pelet:jagung:bekatul). Tentunya pemberian pakan racikan sendiri memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
4. Panen
Proses panen telur burung puyuh dapat dilakukan selama masa produksi dan bahkan bisa setiap hari. Apabila tujuan budidaya ini untuk pembibitan, maka hasil yang bisa didapatkan maksimal ketika telur berkualitas telah menetas.
Setelah masa produktif berakhir, burung puyuh juga dapat diambil manfaatnya dari penjualan daging puyuh.
Untuk memaksimalkan hasil ternak burung puyuh dapat ditempuh dengan mengoptimalkan semua lini mulai dari faktor biaya dan dari hasil produksi itu sendiri.
Semoga dengan konsisten beternak burung puyuh ini dapat memberikan hasil yang maksimal demi perputaran ekonomi keluarga dan masyarakat.