cara-budidaya-lele-di-rumah-atau-lahan-sempit-bioflok
Source : kkp[dot]go[dot]id

Cara Budidaya Lele Di Rumah Atau Lahan Sempit

Posted on

Memelihara atau budidaya ikan lele saat ini tak hanya bisa Anda lakukan di kolam tanah tapi juga di rumah atau lahan sempit. Ada beberapa cara yang cukup efektif mengembangbiakan ikan lele meski di lahan sempit sekalipun. Simak tips dan beberapa cara budidaya lele di rumah atau lahan sempit berikut ini.

Budidaya Ikan Lele Dengan Teknik Bioflok di Kolam Terpal

Cara pertama dalam budidaya ikan lele di lahan sempit adalah menggunakan teknik bioflok di kolam terpal. Bioflok merupakan suatu teknik mengembangbiakan lele melalui rekayasa lingkungan, dengan mengandalkan pasokan oksigen serta memanfaatkan mikroorganisme, sehingga meningkatkan nilai pakan.

Teknik ini mengubah senyawa organik dan anorganik menjadi massa sludge yang berbentuk bioflok. Teknik ini cukup populer di kalangan peternak lele, karena dapat meningkatkan produktivitas panen. Selain itu, teknik ini juga dapat menghemat air dan biaya.

cara-budidaya-lele-di-rumah-atau-lahan-sempit-bioflok
Source : kkp[dot]go[dot]id
Berikut ini cara budidaya lele dengan teknik bioflok di lahan sempit, antara lain :

1.    Persiapan Kolam

Pertama, menyiapkan kolam untuk wadah menampung ikan lele. Karena Anda berencana membuat kolam di lahan sempit, maka siapkan terpal bulat yang telah diperkuat dengan rangka besi atau pipa paralon. Sesuaikan besar ukuran kolam dengan lahan yang ada di rumah Anda.

Cara pembuatan kolam terpal bulat:

  • Memotong besi wire-mesh jadi dua bagian, dengan ukuran masing-masing 5,4m x 1,05m
  • Gabungkan 2 besi tersebut sehingga berukuran 10,8m x 1,05m
  • Satukan kedua ujung besi menjadi bentuk bulat, sebagai rangka kolam.

Idealnya, kolam lele minimal berukuran 1m3 untuk menampung 1000 ekor. Beri atap untuk menghindari panas matahari dan air hujan. Karena, panas matahari dan air hujan dapat mengubah pH, kualitas air dan mikroorganisme yang terdapat di dalam kolam. Selanjutnya Anda juga harus menyiapkan mesin aerator.

2.    Persiapan air

Langkah berikutnya adalah persiapan air. Saat hari pertama, Anda harus mengisi air sekitar 80 sampai 100 cm. Kemudian pada hari berikutnya, Anda harus memasukkan probiotik sebanyak 5 ml/m3.  Pada hari ketiga, masukkan prebiotik atau pakan bakteri sebanyak 250 ml/m3, dan ketika malam tiba tambahkan dolomite sekitar 150- 200 gram/m3. Diamkan antara 1 pekan atau 10 hari, sembari menunggu mikroorganisme tumbuh dengan optimal.

3.    Penebaran benih lele

Setelah air siap, langkah selanjutnya adalah menebarkan benih lele. Benih lele yang berkualitas berasal dari induk yang unggul. Benih lele yang sehat tampak dari keaktifan, ukuran dan warna yang seragam, serta mempunyai panjang sekitar 4-7 cm.

Pada keesokan harinya, Anda harus kembali menambahkan probiotik sebanyak 5 ml/m3. Pemberian probiotik perlu pengulangan setiap 10 hari sekali dengan menambahkan ragi tempe 1 sdm/m3, ragi tape 2 butir/m3. Kemudian malam harinya beri dolomite sebanyak 200- 300 gram/m3 (ambil air saja).

Ketika benih sudah berukuran 12 cm atau lebih, setiap 10 hari masukkan kembali probiotik  5 ml/m3, ragi tempe 2-3sdm/m3,ragi tape 6-8 butir/m3. Dan pada malam harinya tambahkan dolomite sebanyak 200- 300 gram/m3. Ingat, Anda harus melarutkan ragi tempe dan tape dengan air terlebih dahulu.

4.    Pemberian pakan

Dalam pemberian pakan, pilih yang berkualitas baik dan berukuran sebesar lebar mulut ikan saat terbuka. Pakan dapat Anda berikan dua kali sehari, dengan dosis 80%. Setiap satu minggu sekali, ikan tidak perlu diberi makan. Setelah terbentuk flok, pemberian makan dapat Anda kurangi menjadi 30%.

5.    Sortasi Benih

Cara budidaya ikan lele dengan teknik bioflok di lahan sempit yang berikutnya adalah pemeliharaan dan sortasi bibit lele yang unggul. Secara umum kegiatan pemeliharaan ini tidak jauh berbeda dari budidaya ikan lele cara konvensional.

Selama kurang lebih 2 mingguan, sebagian lele ada yang beradaptasi lingkungan, di mana ikan yang stress akan mati. Beberapa ikan yang mati dan mengambang harus segera Anda angkat keluar agar tidak mencemari air kolam atau menyebabkan penyakit.

6.    Panen

Langkah terakhir adalah masa panen. Masa panen menjadi hal yang paling dinantikan oleh peternak lele. Biasanya peternak lele yang menggunakan teknik bioflok dapat memanen setelah 3 bulan. Sehari sebelum panen, ikan harus puasa, sehingga saat pengambilan lele tidak memuntahkan kembali makanannya.

Demi efisiensi, pindahkan air kolam ke kolam lain yang tidak terisi air saat memanen lele.  Air yang telah dipindahkan dapat Anda gunakan kembali untuk mengembangbiakan ikan lele.

Setelah memanen ikan, bersihkan kolam dari flok-flok sampai bersih. Diamkan hingga air benar-benar habis dan mengering. Setelah mengering, isi kembali dengan air sisa panen dan tambah dengan air bersih 50%.

Budidaya Ikan Lele di Dalam Ember

Cara lain untuk membudidaya ikan lele adalah  di dalam ember. Berikut panduan budidaya ikan lele di dalam ember :

  1. Siapkan ember yang berdiameter 50 cm dengan kapasitas air 80 liter .
  2. Beri lubang pada bagian samping ember yang berfungsi sebagai saluran pembuangan. Anda bisa menambahkan kran agar lebih mudah saat membuang air.
  3. Mengisi ember dengan air, namun tidak sampai penuh. Hal ini bertujuan agar lele dapat tetap mengambil udara yang bagus
  4. Biarkan ember hingga 3 hari untuk menghilangkan keasaman air. Apabila air terlalu asam, Anda bisa menambahkan garam dapur sebanyak ½ sdm agar pH air menjadi netral.
  5. Masukkan benih ikan lele kurang lebih 60 ekor, sesuai dengan kapasitas ember.
  6. Agar sirkulasi air terjaga, Anda bisa menambahkan filter akuarium. Filter ini juga dapat berguna untuk ketersediaan oksigen yang cukup.
  7. Demi meminimalisir lele loncat keluar, maka siapkan tutup atau strimin. Dan letakkan ember di tempat yang terdapat sinar matahari
  8. Berikan pakan lele dengan campuran daun pepaya dan pelet yang sudah dihaluskan. Tambahkan pula beberapa sayuran segar lainnya.

Sayuran hijau perlu Anda tambahkan ke dalam campuran pakan agar lele yang dihasilkan lebih berkualitas, bernutrisi dan gurih.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Membudidaya Lele Di Rumah

Terdapat beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan budidaya lele, misalnya:

Frekuensi Sinar Matahari

Sinar matahari dapat menambah imunitas ikan dari serangan penyakit. Akan tetapi hindari sinar matahari secara langsung. Karena dapat berpengaruh pada kualitas air yang membahayakan lele itu sendiri, terlebih yang masih bibit.

Pakan

Makanan wajib bagi lele adalah pelet, namun Anda dapat memberikan makanan selingan yang berasal dari sayuran hijau. Makanan dari sayuran hijau lebih higienis daripada berasal dari kotoran hewan.

Jika memberikan kotoran hewan atau bangkai binatang, maka Anda harus lebih sering mengganti air kolam dengan yang bersih. Tentu saja hal ini lebih merepotkan.

Pompa Air atau Mesin Aerator

Alat yang wajib Anda siapkan sebelum membudidaya ikan lele adalah mesin aerator atau pompa air. Hal ini disebabkan air yang mengalir secara berkala dapat menjaga persediaan oksigen yang dibutuhkan ikan untuk bernapas.

Akhir Kata

Demikianlah beberapa cara budidaya lele di rumah atau lahan sempit dan tips yang bisa Anda terapkan di rumah. Membudidayakan ikan lele dapat memberikan keuntungan material dan juga raga. Semoga bermanfaat, ya.