Siapa yang tidak tahu dengan ikan lele ini, satu jenis ikan yang paling banyak dibudidayakan di masyarakat. Banyak orang memilih memelihara ikan lele karena dinilai mudah serta banyak dibutuhkan pasar.
Namun apakah benar beternak ikan lele ini segampang membalikkan telapak tangan? Alih-alih untung yang ada malah rugi. Untuk itu kita perlu memahami dengan benar ternak ikan lele ini untuk hasil yang maksimal.
Cara budidaya ikan lele
1. Mari kita tengok ikan lele lebih dekat
A. Apa itu ikan lele
Ikan lele mempunyai nama latin Clarias, ikan ini mempunyai mata kecil dan mulut yang cukup lebar serta mempunyai kepala pipih.
Ikan ini licin dan tidak memiliki sisik dengan warna coklat kehitaman. Lele juga mempunyai sirip di bagian perut, ekor dan dada dengan duri tajam.
Selain itu lele memiliki sungut yang berfungsi sebagai indra yang tentunya sangat berguna perabaan serta mendeteksi adanya mangsa.
B. Habitat Ikan Lele
Ikan ini hidup di air tawar seperti sungai, rawa, waduk, telaga, persawahan serta tempat lain. Ikan ini bisa hidup dengan sedikit air lho.
2. Mempersiapkan Kolam Budidaya
Banyak pilihan tempat budidaya lele mulai dari kolam tanah, alas terpal, kolam drum dan lainnya. Namun kita akan bahas kolam tanah terlebih dulu.
A. Pengolahan Tanah
Kolam wajib dikeringkan sampai permukaan tanah retak kurang lebih membutuhkan waktu 5-7 hari. Tentunya ini bergantung cuaca.
Tapi apakah manfaat mengeringkan kolam tanah ini? Manfaatnya yaitu untuk mematikan mikroorganisme yang menyebabkan bibit penyakit pada ikan lele.
Langkah selanjutnya tanah perlu di bajak supaya gembur dan menhilangkan gas yang tidak diinginkan.
B. Pengapuran dan Pemupukan
Siapa bilang hanya tanaman yang butuh pupuk. Pemberian pupuk pada kolam ikan juga menjadi cara yang baik dalam budidaya ikan lele. Tidak terbatas pada kolam ikan lele, tapi hampir semua kolam ikan perlu dipupuk dan diberi kapur. Kedua hal ini untuk menyeimbangkan tingkat keasaman kolam, memberantas patogen dan menyediakan nutrisi bagi biota air.
Gunakanlah kapur dolomit untuk ditebarkan di kolam tanah dengan dosis 250-750 gram per meter persegi.
Kemudian dilanjutkan dengan pemupukan menggunakan pupuk organik sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Pupuk lain yang dibutuhkan yaitu pupuk urea 15 gram per meter persegi & TSP 10 gram per meter persegi.
C. Pengaturan Air Kolam
Ikan ini ideal hidup di air dengan ketinggian antara 90-110 cm. Hal ini bertujuan untuk menjaga sinar matahari menembus hingga dasar kolam.
Pada proses pengisian kolam juga dilakukan secara bertahap mulai dari 50 cm. Kemudian biarkan terkena sinar matahari terlebih dahulu sampai dengan 1 minggu.
Kolam yang sudah siap ditebar benih lele biasanya berwarna kehijauan. Setelah benih ditebar, isi air kolam secara bertahap sampai dengan tinggi yang ideal.
3. Pemilihan Benih Ikan Lele
Ikan lele yang sehat pada umumnya memiliki gerakan normal dan lincah, ikan mulus tanpa cacat ataupun luka, serta bebas penyakit. Ukuran pajang benih lele yang ideal antara 5-7 cm.
Pelajari lebih lengkap jenis ikan lele yang dapat diternakkan.
4. Cara Menebar Benih ke dalam Kolam
Sepertihalnya makhluk hidup lain yang memerlukan penyesuaian terlebih dahulu begitu pula dengan ikan lele. Ikan ini perlu penyesuaian suhu dan lingkungan.
Caranya masukan ember berisi benih dimasukkan kedalam kolam secara bertahap. Biarkan air kolam ikut masuk kedalam ember secara bertahap. Benih lele akan keluar dari ember ketika sudah siap pindah ke lingkungan yang baru.
Penyesuaian ini menghindari stress pada benih yang berujung pada kematian. Adapun kapasitas kolam yang dianjurkan adalah 200-400 ekor per meter persegi.
5. Pakan Ternak Ikan Lele
Pada dasarnya ikan lele ini termasuk ikan yang rakus segala macam dimakan. Namun untuk hasil ternak yang maksimal ikan lele perlu diberi pakan yang mengandung protein hewani. Pelet yang berada di pasaran biasanya sudah mengandung apa yang diperlukan ikan ini. Kandungan protein dalam pelet biasanya juga sudah tertera dalam kemasan.
Kebutuhan pakan untuk satu ekor ikan lele antara 3-6% bobot tubuh. Untuk mengetahui bobot tubuh dapat diukur dengan sistem sampling. Timbang secara berkala untuk mengetahui perkembangan ternak ikan lele.
Sebelum panen kurang lebih dua minggu pemberian pakan dikurangi dan jangan terlalu banyak, berada di kisaran 3% bobot tubuh.
Pakan tambahan bagi lele juga dimungkinkan diberikan diantaranya keong mas, limbah ayam ataupun limbah ikan laut. Pemberian pakan tambahan ini juga dapat menghemat pengeluaran pakan.
6. Penggantian Air Secara Berkala
Kualitas air juga mempengaruhi tumbuh kembang ikan, oleh karena itu kualitas air perlu dijaga. Sisa makanan yang tidak habis dan mengendap di kolam sering menimbulkan bau busuk dan air keruh.
Buang air kolam sampai sepertiga air bagian bawah lalu isi dengan air baru. Untuk waktu penggantian air bisa dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
7. Hama Penyakit pada Ikan Lele
Ada banyak hama yang sering menggangu budidaya ikan ini, diantaranya ular, musang air, burung dan bahkan ikan mujair yang menyusup masuk melalui saluran air.
Selain hama, penyakit juga sering menggangu tumbuh kembang ikan ini. Penyakit ini berasal dari mikroorganisme pengganggu yang dapat menimbulkan bintik putih, kuning, kembung perut dan beberapa perlukaan di tubuh.
8. Masa Panen Ternak Ikan Lele
Pada umur 2,5 bulan ikan ini bisa dipanen dengan ukuran rata-rata dalam 1 kg terdapat 8-10 ekor. Tentunya ukuran ini beragam tergantung permintaan pasar, terkadang ada yang menginginkan ikan dengan ukuran besar, sedang atau kecil. Pada saat panen ikan juga perlu disortir per masing-masing ukuran.
Sekian cara budidaya ikan lele yang dapat menjadi tambahan referensi bagi sobat wirausaha sekalian.