Pernahkah Anda mendengar bahwa usaha ikan lele untung sampai jutaan rupiah? Apakah ternak ikan lele segampang itukah?
Kali ini kita akan mencoba merangkum beberapa analisa dari beberapa sumber. Analisa ternak ikan lele ini menggunakan bibit sebanyak lebih kurang 1000 ekor.
Pembahasan dan Analisa Usaha Ikan Lele
1. Asumsi yang dipakai
Asumsi analisis usaha ikan lele sebagai berikut :
1. Jumlah benih yang ditebar sebanyak kurang lebih 1000 ekor.
2. Ukuran kolam terpal 2 meter x 3 meter x 1 meter.
3. Tingkat kepadatan tebar sebanyak 167 per meter kubik.
4. Berat rata-rata 1,8-2 gram per ekor dengan harga kurang lebih 200 rupiah per ekor.
5. Waktu pemeliharaan 2,5 – 3 bulan.
2. Nilai investasi
Investasi yang dipakai pada ternak ikan lele kali ini berupa kolam terpal dan perlengkapannya. Investasi yang dilakukan lebih ke arah kebutuhan kolam yang akan digunakan untuk budidaya. Berikut ini penjabarannya.
1. Kolam terpal ukuran 2×3 meter harga Rp. 300.000
2. Perlengkapan terpal (kayu topang) harga Rp. 150.000
3. Aerator harga Rp. 150.000
Apabila ada perlengkapan lain yang diperlukan silahkan ditambahkan sendiri.
3. Biaya produksi
Biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi ikan lele dalam kurun waktu satu periode pemeliharaan.
Beberapa poin biaya dijabarkan sebagai berikut :
Keterangan | Jumlah | Biaya Satuan | Total |
Bibit Ikan Lele | 1.000 | Rp. 150 | Rp. 150.000 |
Pakan Ikan Lele | 90 | Rp. 9.000 | Rp. 810.000 |
Listrik | Rp. 25.000 | Rp. 25.000 | |
Air | 19,2 | Rp. 5.000 | Rp. 96.000 |
Obat dan Vitamin | Rp. 50.000 | Rp. 50.000 | |
Total | Rp. 1.131.000 |
Pada asumsi analisa usaha ternak ikan lele menggunakan FCR (Food Convertion Ratio) sebesar 0,9. Artinya jumlah pakan yang dibutuhkan untuk satu masa produksi ikan lele sejumlah 90kg.
Apabila dibutuhkan pakan tambahan seperti pakan alternatif sangat dimungkinkan dalam pengaplikasian.
Biaya air adalah biaya yang digunakan untuk memperoleh sejumlah air tersebut di atas. Beberapa daerah air dapat diperoleh dengan gratis maka poin ini dapat disesuaikan.
Jumlah kebutuhan air sebanyak 2m x 3m x 0,8m = 4,8m3 x 4 (kali ganti) = 19,2 m3
Beberapa poin tersebut dapat berubah sesuai dengan tata cara pemeliharaan. Berikut referensi tambahan perihal budidaya ikan lele.
4. Pendapatan dan keuntungan
Asumsi kematian sebesar 20% maka jumlah ikan lele yang bisa dipanen sebanyak 800 ekor.
Ukuran rata-rata panen yang dipakai adalah dalam 1 kg terdapat 10 ekor ikan lele maka jumlah bobot saat panen mencapai 80kg.
Harga jual ikan lele di pasaran sangat beragam, untuk Jawa Tengah harga yang dipakai penulis adalah 20.000 per kg.
Adapun total pendapatan saat panen ikan lele sebesar 80kg x 20.000 = Rp. 1.600.000
Adapun keuntungan yang didapatkan sebesar 1.600.000 – 1.131.000 = Rp.469.000
Poin lain yang perlu diperhitungkan adalah besaran investasi. Pada perhitungan di atas, terdapat investasi kolam terpal, perlengkapan dan aerator dengan total senilai Rp. 600.000,-
Apabila investasi tersebut dihitung dan bertahan hingga 1 tahun pemakaian maka terdapat 3 kali panen. Maka asumsi yang dipakai adalah Rp. 600.000 : 3 = Rp. 200.000,-
Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh perhitungan sebagai berikut :
Keuntungan bersih = Keuntungan kotor – nilai investasi = Rp.469.000 – Rp. 200.000 = Rp. 269.000
Jika dilihat dari jumlahnya maka cukup kecil dan tidak seberapa. Namun pada beberapa poin bisa dilakukan efisiensi sehingga meminimalisir biaya. Sebagai contoh adalah pembelian pakan bisa dilakukan dalam satuan karung sehingga harganya bisa lebih murah.
Penjualan dilakukan kepada konsumen langsung sehingga harganya bisa lebih mahal.
5. Apakah Ternak Ikan Lele Sebanding dengan Hasilnya
Melihat analisa usaha dan perhitungan sederhana tersebut di atas orang berfikir kalau usaha ternak ikan lele tidak menghasilkan sama sekali.
Bagaimana kalau ternak ikan lele tersebut dikalikan jumlahnya, dengan jumlah bibit yang dipelihara lebih banyak.
Bagaimana kalau 5.000, 7.000, 10.000 bibit ikan lele. Tentunya perhitungan akan lebih dari ini.
Semakin banyak jumlah benih ikan lele yang di pelihara maka semakin banyak poin biaya di dalamnya salah satunya adalah munculnya biaya sewa lahan. Kenapa biaya sewa lahan muncul disini, karena tidak semua orang punya lahan yang luas tentu saja.
Kemudian akan tambah lagi biaya perlengkapan tambahan, tenagakerja, jumlah obat dan vitamin serta poin biaya lainnya.
Semoga artikel kali ini bisa menambah wawasan dunia kewirausahaan serta menambah referensi usaha ikan lele skala kecil.