Usaha lele mempunyai prospek yang cukup bagus serta diperlukan beberapa tips untuk menjadi wirausaha budidaya ikan lele. Sebagai ikan konsumsi, lele relatif mudah dikembangbiakan dan pangsa pasarnya pun cukup luas. Permintaan ikan lele pun cukup tinggi, sehingga banyak orang mencoba peluang usaha ini. Sebelum memulai, simak tips wirausaha budidaya ikan lele berikut, yuk!
Tips Wirausaha Budidaya Lele
Ada beberapa tips yang perlu Anda terapkan terutama bagi pemula, sehingga dapat mendatangkan keuntungan, antara lain:
Membuat Perhitungan Modal Awal
Tips pertama sebelum memulai usaha lele adalah membuat perhitungan modal awal yang dibutuhkan. Estimasi pembuatan kolam lele dengan teknik bioflok sekitar Rp 3 juta.
Selain biaya pembuatan kolam, Anda juga perlu memperhitungkan biaya pembelian benih dan pakan lele selama satu periode pemeliharaan (3 bulan). Harga bibit lele sekitar 100-500 rupiah per ekor. Anda bisa membeli 1000 ekor atau lebih, sesuai banyak kolam yang siap.
Menyiapkan Kolam Lele
Lele merupakan hewan yang perawatannya mudah, dan bisa Anda budidayakan di mana saja. Bagi peternak yang mempunyai lahan terbatas, bisa memulai usaha budidaya lele di kolam terpal atau ember.
Selanjutnya, Anda bisa menggunakan teknik budidaya lele dengan bioflok, sehingga kolam akan selalu bersih dan tidak berbau amis. Kolam bioflok berbentuk bulat dengan lapis terpal. Satu kolam bioflok dapat menampung lele hingga 5000 ekor.
Di samping itu, teknik ini memungkinkan lele menjadi cepat besar dan mudah di panen. Sistem bioflok juga memungkinkan pasokan oksigen selalu tercukupi.
Yang terpenting adalah Anda harus menjaga pH air kolam tetap stabil, sehingga tidak membuat lele menjadi stress dan kehilangan nafsu makan. Sebaiknya hindari penggunaan air dari PDAM karena kandungan kaporit di dalamnya dapat menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme baik.
Pemilihan Bibit Lele Unggul
Tips ketiga adalah memilih bibit lele yang unggul agar hasil jauh lebih memuaskan. Untuk hasil terbaik, Anda bisa memilih bibit jenis sangkuriang, dengan masa panen lebih cepat.
Bibit lele yang unggul mempunyai ciri sebagai berikut:
- Ukurannya sama
- Gesit bahkan cenderung agresif
- Warnanya lebih terang

Memilih Jenis Pakan yang Benar
Tips berikutnya yaitu tentang pemilihan jenis pakan yang tepat. Agar hasil panen ikan lele tidak terlalu bau amis, sebaiknya mencampurkan rempah-rempah atau sayuran hijau ke dalam pakannya. Anda bisa menambahkan campuran kunyit, jahe, kencur atau temulawak ke dalam racikan probiotik hingga mengembang.
Pakan campuran rempah ini cukup membuatnya dan lebih hemat. Anda bisa memberi makan ikan lele sehari 2 kali, pagi dan sore hari. Karena lele termasuk hewan yang suka makan, maka Anda harus menyiapkan porsi makanan lebih banyak.
Sortasi Benih Lele
Tahukah Kamu? Ikan lele termasuk hewan kanibal yang bisa memangsa sesama dengan ukuran yang lebih kecil atau lemah. Oleh karena itu, Anda harus memisahkan benih lele dengan induknya di kolam yang terpisah.
Tujuannya agar benih lele tidak menjadi mangsa ikan dewasa, sehingga perkembangannya semakin baik, lincah dan tetap tercukupi makanannya.
Selain itu, Anda juga perlu memisahkan lele berdasarkan gender demi mengurangi tingkat agresi. Hadirnya ikan lele betina di dalam kolam dapat memicu perilaku agresi. Oleh karena itu, Anda harus memisahkan ikan betina dengan jantan.
Mencegah Lele Dari Penyakit
Agar usaha budidaya lele tetap lancar dan menguntungkan, Anda juga harus mencegah ikan-ikan terserang penyakit. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab ikan lele sakit, yaitu internal dan eksternal.
Faktor internal biasanya datang dari kondisi air yang buruk, benih lele sudah membawa penyakit atau pemberian makanan kurang tepat. Sedangkan faktor eksternal bisa disebabkan oleh cuaca, iklim dan sumber air.
Beberapa penyakit yang biasanya menyerang lele adalah bintik putih, channel catfish virus, gatal-gatal, hingga cotton wool disease. Untuk mencegah hal tersebut, Anda harus mengganti air kolam secara berkala, dan memastikan suhu kolam selalu baik. Jangan lupa memberikan lele makanan kaya nutrisi dengan porsi yang cukup.
Waktu Panen Lele
Biasanya, ikan lele perlu waktu setidaknya 3 sampai 4 bulan dan siap panen. Selain itu, lele yang berusia 3 atau 4 bulan mempunyai ukuran ideal dan layak jual. Sebelum mengambil hasil panen, lele harus dipuasakan terlebih dahulu sehari sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk membersihkan isi perut lele, sebelum dipasarkan.
Setelah keseluruhan lele dipanen, Anda bisa mengosongkan kolam dan membersihkan dari flok-flok. Isilah kembali kolam lele dan tebar bibit yang baru.
Target Pasar Ikan Lele
Hal yang tidak kalah penting dalam berbisnis ikan lele adalah memasarkan hasil panen. Anda bisa memasarkan secara langsung kepada pemilik warung atau restoran yang menyediakan menu olahan lele.
Selain itu, Kamu juga bisa langsung menjualnya ke pedagang di pasar. Apabila hasil panen bagus dan berkualitas, maka bisa mendatangkan keuntungan dari pelanggan setia.
Selain menawarkan secara langsung, Anda juga bisa menjual hasil panen lele dari media sosial. Memanfaatkan media sosial dapat menjangkau pelanggan dengan lebih luas.
Membuat Laporan Bisnis Yang Layak
Tips wirausaha budidaya ikan lele yang tidak boleh ketinggalan adalah laporan. Di dalam bisnis apapun, Anda harus menyiapkan laporan keuangan, agar mengetahui apakah bisnis bergerak maju atau tidak.
Laporan ini berupa rincian keuangan tentang modal, investasi, dan peralatan yang mendukung pekerjaan. Dengan demikian, Kamu dapat memberikan gambaran yang terperinci tentang keuangan yang telah diinvestasikan dalam bisnis ini.
Keuntungan Wirausaha Budidaya Lele
Berikut 5 keuntungan dan alasan mengapa Anda harus mulai budidaya lele.
Angka Permintaan Tinggi
Alasan pertama mengapa Anda harus mencoba usaha budidaya lele adalah tingginya permintaan dari konsumen. Semakin banyak restoran atau warung yang menawarkan olahan lele, maka tinggi pula permintaan pasar akan pasokan ikan ini.
Modal Kecil Untung Besar
Anda tidak perlu ragu untuk memulai usaha lele. Karena modal awal untuk investasi cukup minim, sekitar 3-4 juta saja dan mendapatkan benih lele sebanyak 5000 ekor.
Dengan jumlah benih lele sebanyak itu, Anda bisa meraih keuntungan 2 sampai 3 kali.
Dapat Dilakukan Di mana Saja
Ingin ternak lele tapi tidak mempunyai area luas untuk membangun kolam? Jangan kuatir, Anda bisa tetap menjalankan bisnis budidaya lele meski hanya memiliki lahan terbatas.
Lele termasuk hewan air yang dapat diternak di mana saja, misalnya kolam terpal, drum atau ember.
Karakteristik Lele Yang Mudah Beradaptasi
Keunggulan dari budidaya lele adalah karakteristik ikan lele yang gampang beradaptasi dengan kondisi air. Lele juga ikan yang mempunyai daya tahan tubuh cukup baik, sehingga tahan terhadap penyakit.
Tanpa perlakuan khusus, Anda tetap bisa mengembangbiakan lele dan menghasilkan keuntungan. Pasalnya lendir yang terdapat di kulit lele menjadi pelindung dari penyakit.
Masa Panen Singkat dan Cepat Balik Modal
Seperti ulasan di atas, bahwa masa panen lele hanya 3-4 bulan. Dengan demikian besar kemungkinan Anda akan balik modal dengan cepat. Jadi, jelas bahwa memelihara lele termasuk minim risiko.
Akhir Kata
Demikianlah beberapa tips wirausaha budidaya ikan lele yang perlu Anda perhatikan saat memulai bisnis ini. Keberhasilan membutuhkan kerja keras dan proses pembelajaran. Jika perlu, bergabunglah dengan para peternak lele yang lain untuk saling bertukar tips dan saran. Semoga informasi di atas dapat membantu, ya!