5 Langkah Memulai Investasi Pertama dengan Aman
Source : Pexels - Alesia Kozik

5 Langkah Memulai Investasi Pertama dengan Aman (Bahkan Jika Anda Takut Rugi)

Posted on

Inflasi Adalah Musuh dalam Selimut: 5 Langkah Memulai Investasi Pertama dengan Aman (Bahkan Jika Anda Takut Rugi)

Uang Rp100.000 Anda hari ini terasa aman di tabungan. Tapi ingatkah Anda, 10 tahun lalu, uang Rp100.000 bisa membeli apa? Jauh lebih banyak.

Dikutip dari Bank Indonesia, “inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya.”

Dari pengertian ini sini kita bisa memahami bahwa nilai uang yang kita punya memiliki potensi untuk terus mengalami penurunan. Nilai barang yang dulu misalnya senilai Rp. 10.000,- sekarang sudah naik menjadi Rp. 100.000,- dan seterusnya.

Hal inilah yang menjadi pertimbangan banyak orang bahwa menabung saja saat ini sudah tidak cukup lagi. Hal ini karena secara diam-diam akan mengalami kerugian secara perlahan.

Kebanyakan orang sekarang sudah sadar bahwa hanya menabung saja sudah tidak lagi relevan, harus diiringi dengan investasi. Namun ketakutan bagi sebagian besar orang ialah risiko kerugian, tertipu atau bahkan tidak mengerti investasi apa yang cocok baginya.

Untuk itu, artikel ini akan berbagi 5 langkah sederhana untuk memulai investasi pertama Anda dengan cara yang paling aman dan minim risiko.

5 Langkah Memulai Investasi Pertama dengan Aman
Source : Pexels – Alesia Kozik

Mengapa Menabung Saja Tidak Cukup? Memahami Musuh Bernama Inflasi

Hari-hari ini, kita bisa membelanjakan Rp. 10.000,- hanya dapat 1 mie instan sedangkan beberapa tahun sebelumnya dengan uang yang sama kita bisa mendapatkan 2 bahkan 3 mie instan.

Bukankan ini merupakan contoh nyata dalam keseharian kita bahwa inflasi akan terus menggerus nilai mata uang yang kita simpan di bank. Jika nilai inflasi 5% setahun dan bunga tabungan yang kita miliki hanya 1%, itu berarti uang yang kita miliki berkurang 4% setiap tahun.

Penurunan nilai mata uang inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa investasi saat ini bukan lagi sebuah pilihan tapi sebuah keharusan dalam rangka menjaga dan memertahankan nilai uang yang kita miliki.

5 Langkah Memulai Investasi Pertama yang Aman dan Anti Cemas

Langkah 1: Luruskan Niat (Tentukan Tujuan Keuangan Anda)

Kenapa niat menjadi hal yang utama dalam menentukan investasi, karena setiap apapun jenis investasi dan pekerjaan kita semua diawali niat dan tujuan.

Untuk apa kita bekerja? Untuk apa kita berinvestasi? Temukan terlebih dahulu niat kita maka kita akan fokus terhadap apa yang kita niatkan. Karena pada dasarnya sebuah investasi tanpa niat dan tujuan adalah sebuah langkah untuk kita tersesat dalam langkah yang dalam.

Kita bisa mengambil contoh tujuan kita berinvestasi, misalnya untuk dana darurat, dana pendidikan anak 5 tahun lagi, ataupun dana pensiun 20 tahun lagi. Pemilihan tujuan ini penting karena setiap beda tujuan, beda pula kendaraan / instrumen investasinya.

Langkah 2: Kenali Diri Anda (Memahami Profil Risiko)

Langkah selanjutnya ialah mengenali diri kita sendiri, hal ini penting untuk memahami profil risiko investasi kita. Secara umum dapat dibagi menjadi 3 tipe profil risiko yaitu:

  • Tipe Konservatif, tipe ini lebih mementingkan tingkat keamanan investasi dan cenderung takut rugi,
  • Tipe Moderat, tipe ini lebih berani dalam mengambil risiko dibandingkan dengan tipe konservatif,
  • Tipe Agresif, tipe ini berani mengambil risiko yang lebih tinggi dengan harapan imbal hasil yang tinggi pula.

Dari ketiga tipe ini manakah yang lebih baik dan benar? Jawabannya tidak ada yang paling benar atau paling salah. Kejujuran untuk memahami diri sendiri adalah kunci utama sebuah investasi.

Langkah 3: Mulai dari yang Paling ‘Aman’ (Pilih Instrumen Pertama Anda)

Setelah memahami tipe profil risiko pribadi kita dalam berinvestasi, kita dapat memulai berinvestasi pada instrumen-instrumen yang memiliki risiko lebih kecil untuk pemula.

Beberapa contoh instrumen yang memiliki risiko kecil ialah

  • Reksadana Pasar Uang (RDPU), ialah sebuah instrumen investasi yang menginvestasikan dana investor ke instrumen pasar uang jangka pendek seperti deposito dan surat utang, sehingga memiliki risiko rendah dan likuiditas tinggi. RDPU cocok bagi investor pemula atau yang ingin diversifikasi investasi karena dinilai stabil, dengan potensi imbal hasil yang bisa lebih tinggi dari deposito
  • Surat Berharga Negara (SBN) Ritel (misal: ORI/SBR), ialah produk investasi yang diterbitkan pemerintah Indonesia untuk Warga Negara Indonesia (WNI) guna membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). SBN Ritel menawarkan investasi yang aman dengan jaminan pembayaran pokok dan kupon oleh negara, dan dapat dibeli oleh individu mulai dari modal Rp1 juta.

Langkah 4: Pahami Kekuatan Ajaib: Compound Interest

Compounding effect adalah proses di mana keuntungan yang diperoleh dari investasi sebelumnya menghasilkan keuntungan baru di periode selanjutnya.

Keuntungan selanjutnya dihitung dari total modal yang lebih besar, menyebabkan pertumbuhan kekayaan yang eksponensial seiring waktu, mirip seperti bola salju yang menggelinding menuruni bukit dan semakin membesar.

Sepertihalnya sebuah investasi, semakin lama kita berinvestasi maka potensi imbal hasil akan semakin besar. Jadi dapat di investasi bukan soal seberapa besar kita memulai, tapi seberapa lama kita bertahan.

Langkah 5: Konsisten Adalah Kunci (Mulai dengan Rp100.000)

Keputusan dalam berinvestasi merupakan sebuah keputusan yang harus dikuti niat dan usaha yang konsisten. Ada sebuah istilah dalam investasi yaitu Dollar cost averaging (DCA), ini adalah strategi investasi di mana investor menyisihkan sejumlah uang yang sama secara rutin (misalnya mingguan atau bulanan) untuk membeli aset tertentu, seperti saham atau reksa dana, tanpa peduli harga pasar naik atau turun.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan harga rata-rata pembelian yang lebih stabil, membeli lebih banyak unit saat harga rendah dan lebih sedikit saat harga tinggi, sehingga dapat mengurangi risiko salah waktu (timing) dalam berinvestasi.

Investasi tidak harus dari angka besar, bisa dimulai dari nominal kecil tapi rutin. Lebih baik investasi Rp. 100.000,- setiap bulan selama 10 tahun, daripada Rp.10.000.000,- sekali lalu berhenti.

Selain rutin, juga terapkan diversifikasi jenis investasi sesuai dengan profil risiko yang sesuai dengan Anda.

Kesimpulan: Langkah Terpenting Adalah Langkah Pertama

Nilai mata uang yang kian menurun setiap tahun karena inflasi yang terus naik memaksa kita untuk mencari sumber penghasilan baru. Selain itu keputusan untuk menginvestasikan sebagian penghasilan kita juga menjadi salah satu langkah penting dalam mengatasi inflasi.

Keputusan untuk berinvestasi untuk pertama kalinya menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu kita pelu menentukan tujuan keuangan, mengenali profil risiko, memulai dari instrumen yang paling aman, mengenali compound interest dan juga konsisten dalam berinvestasi.

Kita tidak perlu menjadi ahli untuk memulai. Kita hanya perlu memulai untuk menjadi ahli. Lalu mulailah membuka akun sekuritas atau aplikasi reksadana terpercaya menurut Anda hari ini. Coba beli RDPU pertama Anda senilai Rp100.000 dan kemudian pelajari secara berkala investasi tersebut.