Kerugian One Man Show – Terjun ke dunia bisnis memang bukan perkara mudah banyak cara dilakukan untuk membangun bisnis dari skala kecil, sedang hingga skala besar. Mulai dari bisnis tanpa sistem hingga bisnis yang dijalankan dengan sistem.
Menjalankan bisnis tanpa sistem seringkali dipakai bagi pelaku usaha menengah ke bawah. Bisnis yang dijalankan tanpa sistem seringkali hanya mengandalkan ego sang pemilik. Meskipun ide dan keinginan pemilik kadang bernilai positif dan terkadang bernilai negatif.
Mungkin Anda pernah mendengar istilah one man show. Istilah ini seringkali dipakai ketika sebuah usaha hanya dijalankan dan dikuasai oleh ego pemilik bisnis tanpa mempertimbangkan kritik, saran dan kontrol dari karyawan ataupun stakeholder lain.
Menjalankan sebuah bisnis dengan model tersebut tentu membawa dampak bagi kelangsungan bisnis yang sedang dijalankan. Berikut lima kerugian menjalankan bisnis dengan model one man show yang perlu diketahui sebagai langkah membangun bisnis dengan sistem yang baik.
Bisnis dengan Model One Man Show
Perencanaan Tidak Terkontrol
Perencanaan dalam sebuah bisnis sangatlah penting bagi kelangsungan bisnis dimaksud. Model one man show memiliki kecenderungan tanpa perencanaan yang matang hanya berdasar pada keinginan pemilik bisnis.
Dampaknya adalah perubahan rencana yang tidak menentu sehingga tidak dapat dijadikan ajuan dalam operasional bisnis. Perubahan ini seringkali dihubungkan dengan selera pemilik bisnis tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisi bisnis yang sedang dijalani.
Perubahan yang kerap terjadi mengakibatkan pola kerja terlihat tidak rapi dari segala sisi operasional bisnis. Mulai dari ketertiban karyawan, ketertiban operasinal bisnis, ketertiban SOP dan ketertiban kebijakan.
Hilangnya kontrol dari sebuah perencanaan dapat mengakibatkan bisnis kehilangan arah dan tujuan sehingga visi dan misi sebuah bisnis tidak dapat tercapai.
Baca juga : Manajemen dan SOP
Boros / Over Budget
Perencanaan keuangan tidak kalah penting dalam sebuah bisnis. Perubahan yang tidak terkontrol karena mengandalkan model one man show akan jauh dari kata hemat dalam pengelolaan keuangan.
Setiap perubahan yang terjadi sangat berhubungan erat dengan biaya sehingga semakin sering perubahan rencana maka semakin boros pula keuangan bisnis dimaksud. Adapun keuntungan yang diharapkan dari bisnis ibarat hanya mimpi yang sulit untuk diwujudkan.
Hilangnya Kepercayaan Konsumen
Perencanaan bisnis dan biaya yang tidak terkontrol menyebabkan target pekerjaan tidak tercapai dengan baik. Target pekerjaan sangat erat hubungannya dengan pemenuhan komitmen terhadap konsumen. Pemenuhan komitmen ini tidak hanya mengikat pada satu jenis usaha tapi semua jenis bisnis, baik itu bisnis berupa barang ataupun jasa.
Gagalnya pemenuhan komitmen dan target kerja ini akan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Hilangnya tingkat kepuasan konsumen turut andil dalam penurunan pendapatan bisnis yang secara langsung akan mempengaruhi operasional bisnis secara keseluruhan.
Dapat dibayangkan sebuah bisnis yang dijalankan tanpa adanya kepercayaan konsumen atas produk dan jasa yang dihasilkan. Secara perlahan dan pasti bisnis tersebut lama kelamaan tidak dapat bertahan yang berakhir pada penutupan bisnis. Untuk itu sangat disayangkan apabila model one man show dibiarkan begitu saja pada bisnis Anda.
Hilangnya Kepercayaan Investor
Adakalanya sebuah bisnis dijalankan dengan mengandalkan investo/pendana. Menurunnya performa sebuah bisnis dikarenakan penerapan sistem yang tidak baik tentunya akan sangat berpengaruh kepada tingkat kepercayaan investor/pendana. Pihak investor akan mempertanyaan pengelolaan bisnis yang dilakukan pada pelaku bisnis/pemilik. Hal ini karena berkaitan dengan modal yang telah diinvestasikan.
Pertanyaan ini akan berlanjut kepada kunjungan kerja bisnis secara langsung untuk menggali secara mendalam informasi terkait operasional perusahan serta kebijakan yang diterapkan pada bisnis yang dimaksud.
Hal ini akan sangat terlihat ketika bisnis mengandalkan sistem one man show. Pengelolaan bisnis yang keliru ini tentu akan berujung pada kerugian bisnis. Kerugian pada tingkat akhir adalah hilangnya kepercayaan investor/pendana yang kemudian berujung pada penarikan modal kerja yang telah diinvestasikan.
Penarikan ini tentu akan membuat bisnis menjadi kekurangan modal. Tidak ada masalah jika masih memiliki modal lain sejumlah modal yang disetor oleh investor. Namun berbeda hal ketika bisnis ini telah mengalami kerugian yang menyebabkan modal semakin berkurang. Tentunya akan menyebabkan pengurangan beberapa aset bisnis yang harus dijual untuk dikembalikan kepada pihak investor/pendana.
Bisnis Tidak Berkembang
Hilangnya kepercayaan konsumen, kepercayaan investor dan besarnya biaya yang tidak terkontrol seperti yang dijelaskan di atas akan membuat bisnis yang dijalankan tidak dapat berkembang dengan baik.
Perkembangan bisnis yang tidak menunjukkan progress menyebabkan iklim usaha yang kurang kondusif. Iklim usaha yang semakin buruk juga akan mempengaruhi stakeholder yang berujung kepada operasional bisnis yang tidak dapat berjalan lagi.
Dapat dibayangkan akhir cerita ketika operasional bisnis tidak dapat berjalan maka gulung tikar menjadi jawaban akhir dari bisnis dimaksud.
Perkembangan bisnis tentunya menjadi impian bagi setiap pelaku bisnis. Tapi apakah pilihan bisnis jatuh pada pengelolaan dengan sistem yang baik atau hanya mengandalkan model one man show.
Uraian berkaitan dengan lima kerugian menjalankan bisnis dengan model one man show yang telah dijabarkan di atas semoga dapat menjadi referensi tambahan dan pertimbangan bagi Anda untuk dapat menjalan bisnis dengan sistem yang baik.